Baterai atau biasa disebut juga dengan akumulator adalah alat yang berfungsi sebagai media penyimpanan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit tenaga dalam bentuk arus searah (DC).
1. Baterai Primer
Dalam sel primer perlu pembaharuan bahan aktif dari waktu ke waktu atau membuang sel tersebut jika tidak dapat menghasilkan energi listrik lagi.
Jika konduktor yang tidak sama ditempatkan dalam larutan penghantar yang akan bereaksi secara kimia dengan salah satu konduktor dan akan dihasilkan GGL (gaya gerak listrik) antara kedua
konduktor. Konduktor tersebut disebut pelat atau elekrode, dan larutannya disebut dengan elektrolit. Jika elektrode dihubungkan oleh konduktor, maka arus akan mengalir dari elektrode yang satu ke elektrode lainnya melalui konduktor kemudian melalui elektrolit.Elektrode dari mana arus meninggalkan sel disebut dengan elektrode positif dan yang lainnya disebut dengan elektode negatif.
Ggl yang dihasilkan dalam setiap sel tergantung pada bahan elektrode dan elektrolit yang digunakan. Sebagai contoh, jika elektode dari seng dan timah hitam ditempatkan didalam larutan asam sulfat, ggl yang dihasilkan adalah kira-kira 0,5 V; seng dan air raksa-oksida dalam kalium hidroksida kira-kira 1,35V; seng dan mangan-dioksida dalam kalium hidroksida kira-kira 1,5 V. Ukuran dan jarak elektode tidak mempengaruhi ggl yang dihasilkan tetapi mempengaruhi karakteristik lain dari sel.
Banyak kombinasi bahan yang telah digunakan pada waktu lampau untuk elektrode dan elektrolit sel primer. Sel primer yang pertama mempunyai elektode yang dapat tumpah, dan oleh sebab itu tidak mudah dibawa-bawa. Karena mudah dibawa dan ukurannya kompak, sekarang sel kering merupakan sel primer yang paling banyak digunakan.
Sel primer bergantung pada kondisi penanganannya seperti temperatur, kecepatan pengosongan tersebut terus-menerus atau berselang-seling. Oleh sebab itu sel primer sering kali dikategorikan berdasarkan penggunaan tertentu. Sel dapat dinilai, sebagai contoh, untuk penggunaan lampu kilat, lampu senter, radio tansistor, atau penggunaan dibidang industri. Sama halnya, sel dirancang untuk pemakaian khusus seperti dalam arloji, alat bantu dengar, kamera atau peralatan elektonik laiinya.
2. Baterai Sekunder
Dalam sel sekunder atau penyimpanan, bahan aktif dapat disimpan kembali dengan melakukan arus melalui sel dalam arah yang berlawanan dengan arah pembuangan.
Seperti dalam sel primer, ggl sel sekunder bergantung pada bahan yang digunakan untuk elektrode dan elektrolit. Tegangan timbal rata-rata dari sel asam timbal kira-kira 2 volt, sedangkan sel nickel cadmium alkaline kira-kira 1,2 volt.
Pengisian sel terdiri dari melewati arus melalui sel dalam arah yang berlawanan dengan aliran arus pengosongan. Dalam pemakaian ada beberapa macam sel penyimpanan.
Referensi: [4] Lister, Mesin dan Rangkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 1988.
1. Baterai Primer
Dalam sel primer perlu pembaharuan bahan aktif dari waktu ke waktu atau membuang sel tersebut jika tidak dapat menghasilkan energi listrik lagi.
Jika konduktor yang tidak sama ditempatkan dalam larutan penghantar yang akan bereaksi secara kimia dengan salah satu konduktor dan akan dihasilkan GGL (gaya gerak listrik) antara kedua
konduktor. Konduktor tersebut disebut pelat atau elekrode, dan larutannya disebut dengan elektrolit. Jika elektrode dihubungkan oleh konduktor, maka arus akan mengalir dari elektrode yang satu ke elektrode lainnya melalui konduktor kemudian melalui elektrolit.Elektrode dari mana arus meninggalkan sel disebut dengan elektrode positif dan yang lainnya disebut dengan elektode negatif.
Ggl yang dihasilkan dalam setiap sel tergantung pada bahan elektrode dan elektrolit yang digunakan. Sebagai contoh, jika elektode dari seng dan timah hitam ditempatkan didalam larutan asam sulfat, ggl yang dihasilkan adalah kira-kira 0,5 V; seng dan air raksa-oksida dalam kalium hidroksida kira-kira 1,35V; seng dan mangan-dioksida dalam kalium hidroksida kira-kira 1,5 V. Ukuran dan jarak elektode tidak mempengaruhi ggl yang dihasilkan tetapi mempengaruhi karakteristik lain dari sel.
Banyak kombinasi bahan yang telah digunakan pada waktu lampau untuk elektrode dan elektrolit sel primer. Sel primer yang pertama mempunyai elektode yang dapat tumpah, dan oleh sebab itu tidak mudah dibawa-bawa. Karena mudah dibawa dan ukurannya kompak, sekarang sel kering merupakan sel primer yang paling banyak digunakan.
Sel primer bergantung pada kondisi penanganannya seperti temperatur, kecepatan pengosongan tersebut terus-menerus atau berselang-seling. Oleh sebab itu sel primer sering kali dikategorikan berdasarkan penggunaan tertentu. Sel dapat dinilai, sebagai contoh, untuk penggunaan lampu kilat, lampu senter, radio tansistor, atau penggunaan dibidang industri. Sama halnya, sel dirancang untuk pemakaian khusus seperti dalam arloji, alat bantu dengar, kamera atau peralatan elektonik laiinya.
2. Baterai Sekunder
Dalam sel sekunder atau penyimpanan, bahan aktif dapat disimpan kembali dengan melakukan arus melalui sel dalam arah yang berlawanan dengan arah pembuangan.
Seperti dalam sel primer, ggl sel sekunder bergantung pada bahan yang digunakan untuk elektrode dan elektrolit. Tegangan timbal rata-rata dari sel asam timbal kira-kira 2 volt, sedangkan sel nickel cadmium alkaline kira-kira 1,2 volt.
Pengisian sel terdiri dari melewati arus melalui sel dalam arah yang berlawanan dengan aliran arus pengosongan. Dalam pemakaian ada beberapa macam sel penyimpanan.
Referensi: [4] Lister, Mesin dan Rangkaian Listrik, Erlangga, Jakarta, 1988.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar