Di zaman yang sangat maju komputer digunakan di hampir semua bidang kehidupan manusia, dari mulai pendidikan, bisnis, sampai dengan permainan. Berbicara tentang komputer tidak lepas dari pemograman komputer. Hal ini disebabkan komputer tidak lepas dari pemograman komputer. Kita memberikan serangkaian instruksi kepada komputer agar dapat memecahkan suatu masalah.
Pemograman Komputer
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk berkomunikasi dengan orang lain, kita harus menggunakan bahasa yang sama dengan orang tersebut. Apabila kita menggunakan Bahasa Indonesia, lawan bicara kita juga harus mengerti Bahasa Indonesia. Jika lawan kita tidak mengerti Bahasa Indonesia, kita masih dapat berkomunikasi asalkan ada seorang penerjemah di samping kita.
Dalam pemograman komputer, berlaku juga hal seperti diatas. Kita harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer untuk memberikan suatu instruksi.
Pada dasarnya, komputer adalah mesin digital yang artinya hanya mengenal kondisi ada arus listrik (biasanya dilambangkan dengan 1) dan tidak ada arus listrik (biasanya dilambangkan dengan 0). Dengan kata lain kita harus menggunakan sandi 0 dan 1 untuk melakukan pemograman komputer. Bahasa pemograman yang menggunakan sandi 0 dan 1 disebut juga bahasa mesin.
Karena bahasa mesin cukup sulit, maka muncul ide untuk melambangkan untaian sandi 0 dan 1 dengan singkatan kata yang lebih mudah dipahami manusia. Singkatan ini kemudian sering disebut dengan mnemonic code. Bahasa pemograman yang menggunakan singkatan kata ini disebut bahasa assembly.
Pemograman bahasa assembly dirasakan banyak orang masih terlalu sulit. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi maka akhirnya dikembangkan suatu bahasa pemograman yang lebih mudah digunakan. Bahasa pemograman seperti ini disebut bahasa generasi ketiga atau disingkat 3GL (third generation language). Ada banyak bahasa generasi ketiga, antara lain: Basic, Pascal, C, C++, COBOL, dsb.
Bahasa generasi ketiga biasanya menggunakan kata-kata dalam bahasa inggris karena memang bahasa tersebut adalah bahasa internasional. Sebagai contoh perintah berikut dalam bahasa pascal:
writeln (‘Algoritma’);
atau perintah dalam bahasa C:
printf (“Algoritma\n\r”);
atau perintah dalam bahasa C++ :
Cout << “Algoritma” << endl;
Definisi Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis dan logis”. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.
Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu computer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-lankah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau alat - alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Melaksanakan Algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus :
1. Mengerti setiap langkah dalam Algoritma
2. Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.
Contoh Algoritma
Berikut ini adalah contoh algoritma untuk memecahkan masalah matematika. Misal memecahkan masalah hukum ohm dimana rumusnya adalah
V = I x R
Dimana:
V = tegangan (V)
I = Arus (A)
R = Hambatan (ohm)
Berikut ini contoh algoritma untuk menghitung tegangan:
1. Masukkan I.
2. Masukkan R.
3. V ← I * R.
4. Tulis V.
Untuk memudahkan memahami algoritma, biasanya orang menggambarkan suatu diagram alir (flow chart). Gambar di bawah ini adalah flow chart untuk algoritma penghitung tegangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar